Konfigurasi Pompa Air Tenaga Angin Ideal

Pompa air tenaga angin adalah peralatan Teknologi Tepat Guna yang memiliki kemampuan menangkap energi angin, mengubah gerak dan menggerakkan pompa untuk menaikkan air dari tempat rendah menuju tempat yang lebih tinggi. 



Gambar Unit Pompa Air Tenaga Angin

Beberapa peralatan inti dari Pompa Air Tenaga Angin (PATA) :

Pertama Kipas / Blade adalah bagian yang memiliki fungsi menangkap energi angin dan diubah menjadi gerak putar (rotasi). Dalam proses menangkap energi angin kipas didesain kuat namun ringan, dengan derajat kemiringan dan pembagian beban lingkaran yang seimbang. Kecepatan angin juga erat kaitanya dengan desain kipas, pada bagian sudut kemiringan daun kipas mempengaruhi daya tangkap energi angin, sebagai gambaran apabila di titik lokasi PATA memilki potensi angin yang besar, maka sudut kemiringan daun kipas sebaiknya semakin tinggi.

Daya (Watt) yang dihasilkan sebuah kipas, dipengaruhi beberapa bagian diantaranya adalah luasan daun kipas, jumlah daun dan kecepatan angin. 

Daya yang dihasilkan juga ada hubungannya dengan posisi daun kipas dengan titik tengah poros, semakin jauh posisi daun kipas dari poros, maka akan menhasilkan tenaga yang besar, semakin lebar pula total diameter kipas.

Ada perbedaan yang penting antara jumlah bilah kipas pada PATA, semakin banyak jumlah bilah daun kipas, maka torsi yang dihasilkan semakin besar, namun memiliki gerak putar poros (speed) rendah. Semakin sedikit jumlah bilah daun kipas, maka kecepatan meningkat, tenaga yang dihasilkan (torsi) rendah. 

Maka dalam mendesain bilah daun kipas kita perlu menghitung beban yang akan diangkat atau digerakkan, beban yang dibutuhkan berkaitan dengan, sistem berigi pada mesin, panjang as menuju pompa, diameter pompa, tinggi permukaan air dan diameter pipa penghantar.


Proses Perakitan Bagian Kipas


dari beberapa referensi Berakitan Aerodinamis kita bisa menggunakan panduan berikut 

Rumus dasar untuk menghitung jumlah energi kinetik pada benda yang bergerak adalah:

Ek= 0.5mV2 

Dimana  m = massa benda(kg), 

              V  = Kecepatan udara (m/s)

Untuk menghitung massa udara kita dapat menghitungnya dengan rumus laju massa angin per detik:

            m=ρAV ; 

dimana     A= Luasan rotor turbin yang terkena angin (πR2), 

                R= jari-jari rotor, 

                ρ= massa jenis udara.

Dengan mensubtitusi rumus m ke dalam Ek, Rumus energi kinetik angin menjadi:

Ek = [(1/2)ρAV3]


Setelah ketemu nilai Energi kinetis yang dihasilkan, maka kita bisa menghitung energi yang dibutuhkan pada bagian mesin, karena bagian mesin ada proses berpindahnya energi dari gerigi satu kegerigi yang lain, dan adapula faktor perbandingan jumlah gerigi, serta diameter gerigi.

Pada Bagian AS dan pompa, memerlukan daya angkat, kita bisa menghitung beban pompa yang berasal dari panjang  as yang masuk kesumur, dan diameter pompa serta  jarak antara  permukaan air sumur dengan lokasi tujuan.

Berlanjut


Daftar Pustaka

Resume kegiatan proyek pompa hibrida, alhytech,2023

https://www.aeroengineering.co.id/2021/10/estimasi-energi-yang-dihasilkan-pada-turbin-angin/ (diakses tangga 24 Januari 2024)


Bengkel Rekayasa Teknik
Alhytech
Sukorame Gandusari Trenggalek JATIM
Hanphone 081335981650




Comments

Popular posts from this blog

Pompa Hidram

Cara Membuat Pumpa Air Tenaga Angin

Bagaimana Sistem Pompa Hibrida Terkoneksi dengan IoT